Lukas 15:11-24
“ Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya:
Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa,…”
( Luk 15:18 )
Ada seorang pengusaha yang memiliki keinginan yang tinggi dalam hidupnya. Ia melakukan setiap usaha bisnisnya dengan begitu tekun. Dengan keuletannya, dia mendapatkan apa yang ia cita-citakan. Dia menjadi orang yang sukses dan kaya. Banyak orang yang menghormati dan mengaguminya. Dia adalah juga seorang Kristen yang suka melayani TUHAN. Suatu saat ia mengatakan bahwa dia sudah mendapatkan apa yang ia inginkan, dan setelah itu dia tidak lagi melayani, karena pada dasarnya ketika ia melayani hanya supaya usaha bisnisnya diberkati dan lancar. Suatu saat ketika dia menganggap bahwa usaha bisnisnya berhasil dan mapan, terjadilah masalah yang sangat serius, karena saat itu justru datang krisis moneter, sehingga usaha yang dia bangun selama bertahun-tahun mendapat masalah. Usaha bisnisnya memburuk karena dia mulai kehilangan sebagian besar dari usaha bisnisnya itu. Keadaannya menjadi sangat meyulitkan dan memberatkan dia. Sampai suatu ketika ia tersadar dari keterpurukkannya, bahwa ada satu tangan yang selalu siap untuk menopang dia kembali. Dia tahu ada satu tangan yang selalu siap menyambut dan menerima dia lagi, yaitu Tangan TUHAN. Kemudian dia berbalik pada TUHAN, dia kembali melayani TUHAN sungguh-sungguh dengan segenap hati. Dan TUHAN memulihkan keadaannya.
Renungan hari ini menceritakan tentang seorang anak bungsu yang meminta dari ayahnya bagian warisannya. Ayahnya mengabulkan permintaannya tersebut. Si bungsu akhirnya pergi dan menghabiskan semua hartanya dengan berfoya-foya. Ketika hartanya habis, timbullah kelaparan di negeri di mana dia berada. Dia akhirnya mengalami keadaan yang sangat susah, tetapi dia kemudian mengambil keputusan untuk kembali kepada bapanya, yang selalu sedia menerima dia kembali. Hal yang sama juga dapat kita temui pada cerita pengusaha tadi. Ketika ia berbuat kesalahan karena meninggalkan TUHAN, dia mengalami keadaan yang buruk. Tetapi akhirnya dia mengambil keputusan untuk kembali dan mengaku dosa-dosanya pada TUHAN.
Mungkin sekarang kita bagaikan anak yang terhilang, marilah kita mengambil keputusan yang tepat, datanglah kepada TUHAN, dan akuilah semua dosa dan kesalahan yang kita lakukan dengan ketulusan. Percayalah, Dia siap menerima kita kembali. ( HT)
0 komentar:
Posting Komentar