Matius 6:14-15
“Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang,
Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.”
( Mat 6:14 )
Waktu remaja saya mempunyai seorang teman yang menyimpan akar pahit terhadap orang tuanya, khususnya papanya. Sedari kecil dia dididik dengan keras oleh papanya. Kesalahan kecil saja yang dia lakukan, dia langsung dihukum cambuk oleh papanya. Sampai ia menanjak remaja dia masih saja diperlakukan seperti itu. Mamanya selalu berusaha membelanya, tapi sia-si keadaan terus saja seperti itu. Meskipun dia sering dibelikan perhiasan dan apa saja yang menjadi keinginannya. Tapi menurutnya, yang dia inginkan bukanlah perhiasan-perhiasan itu, tapi dia inginkan kasih sayang dan kebebasan, karena selama ini dia merasa dikekang. Jika dia ingin meminta ijin keluar rumah, ia harus pergi dengan orang yang dipercayai oleh papanya. Pernah suatu kali dia dihukum oleh papanya, hanya karena dia bertengkar dengan adiknya. Sampai-sampai dia pingsan dan tak sadarkan diri berjam-jam karena ketakutan.
Suatu malam dia tiba-tiba pingsan tak sadarkan diri selama dua jam. Semua keluarga panik tidak tahu harus berbuat apa. Setelah beberapa hamba Tuhan datang dan berdoa, dia mulai sadar tetapi dia tidak ingin membuka matanya, seakan dia ingin tidur selamanya, kemudian ia meronta seperti orang yang kerasukan. Seorang hamba Tuhan mulai mengetahui bahwa dia menyimpan akar pahit terhadap seseorang, makanya dia kerasukan setan. Setelah ditanya, ternyata dia menyimpan akar pahit terhadap papanya, itu sebabnya dia tidak mau menatap papanya. Tetapi setelah didoakan dia kembali sadar, dan kali ini benar-benar sadar. Kemudian papanya mulai menyadari semua perbuatannya. Kemudian hamba Tuhan itu berdoa untuk mereka sehingga mereka saling memaafkan.
Sebagai orang percaya kepada Tuhan, marilah kita mengampuni orang yang menyakiti kita. Jika tidak, maka akan timbul akar pahit, yang bisa menyakiti diri kita sendiri dan orang lain. Karena jika masih ada akar pahit, kita akan berusaha membalas rasa sakit hati terhadap orang tersebut. Tetapi jika kita sudah mengampuninya, maka sukacita dan damai sejahtera akan menjadi bagian kita.
Ingatlah bahwa, jika kita mengampuni kesalahan orang, maka Bapa di sorga akan mengampuni kesalahan kita tetapi jika kita tidak mengampuni orang, maka Ia juga tidak akan mengampuni kesalahan kita. sog
0 komentar:
Posting Komentar